baru saja sehari tulisan saya muncul di Yahoo Front News, Ketika Kursi Menteri diduduki oleh Konservatif Muslim, muncul puluhan hate mails di inbox saya. memang tidak cuma hate mails, ada juga mail yang pro dengan tulisan saya, tapi dari sisi jumlah memang lebih banyak yang kontra. ada yang tersinggung ketika saya menggunakan istilah ‘konservatif muslim’, dengan mengajukan argumen hanya ada muslim, titik. memangnya salah ya kalau ada orang konservatif yang kebetulan muslim?
banyak juga yang mencela bahwa saya kok iseng banget mengurusi orang lain, dan menyarankan untuk mengurusi diri sendiri dulu. saya sudah malas berurusan dengan orang-orang seperti ini, karena sudah 2 hal yang sudah sangat jelas di depan mata mereka tapi mereka tidak menyadarinya: 1. seorang menteri mengurusi nasib hidup orang-orang yang masih berstatus warga-negara indonesia, artinya dia sudah milik publik indonesia dan tiap yang diurusi berhak mengajukan pendapat atas bagaimana cara menteri ini melakukan pekerjaannya; 2. mail yang mereka kirim itu mengurusi diri saya, jadi mereka tidak patuh pada prinsip mereka sendiri.
satu hal yang jelas, walaupun isi mail mereka penuh dengan kebencian dan makian, mereka masih berani mengirimkannya ke saya langsung. beda dengan seorang Tyo Mulyana, yang memilih mengirimkan mail makian penuh dengan kata-kata kasar ke istri saya.
awalnya saya curiga kalau akun Tyo Mulyana di Facebook ini merupakan akun yang telah dibajak oleh orang lain, mengingat dia mengirimkan makian tersebut menjelang pukul 2 pagi:
hanya saja ketika teman saya, Tony Hartono, mengirimkan pesan menanyakan maksud Tyo Mulyana, ternyata mendapatkan jawaban seperti ini:
orang emosional memang cenderung sulit mengekspresikan argumennya secara koheren dalam bentuk tulisan. di artikel yang saya tulis, saya tidak pernah menuliskan bahwa kita perlu menjalin hubungan dengan israel, saya hanya menuliskan sikap anti-israel tifatul buyar hanya dengan menunjukkan ke beliau perusahaan israel itu berkantor di amerika. lalu logika indonesia tidak pernah mau menjalin hubungan dengan negara penjajah itu lucu. apakah cina tidak pernah menjajah tibet? lalu mengapa indonesia tetap menjalin hubungan dengan cina?
setelah konsultasi singkat dengan Sam Ardi, blogger yang mendalami UU-ITE, yang dilakukan Tyo ini pada dasarnya melanggar pasal 29:
Pasal 29
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.
saya masih tidak tahu apakah ‘Tyo Mulyana’ yang mengaku kerja di Bank Mandiri, lulusan Trisakti 2005, dan alumni SMAN 68 Jakarta ini a real person atau just a fake personality. yang jelas, alih-alih mengirimkan komentar langsung ke saya, malah nyasar ke orang lain. apakah memang ini profil tipikal para pemuja tiffy?
update
rupanya ‘diskusi’ masih berlanjut, dan masih menganggap Tony adalah penulis artikel, bukan saya.